Siapkan Implementasi Kampus Merdeka, FST Adakan Review Kurikulum 2020
elasa, 16/06/2020, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) gelar rapat pimpinan dalam agenda pemantapan dan finalisasi kurikulum 2020 untuk sembilan program studi di lingkungan FST. Hadir dalam rapat, Dekan, Wakil Dekan I, serta Wakil Dekan II, yang memberikan sambutan dan pengarahan bahwa review kurikulum dilakukan bertujuan untuk penguatan kurikulum KKNI berbasis Unity of Sciences yang sudah ada, dengan mengimpletasikan tuntutan Era Industri 4.0, Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), juga penerapan budaya green kampus.
Rapat ini diharapkan menjadi akhir dari rangkaian pembahasan review kurikulum setelah sebelumnya segenap pimpinan FST mengadakan beberapa rapat dengan agenda yang serupa dalam 1 bulan terakhir. Review kurikulum juga telah melewati proses diskusi dan meminta masukan serta umpan balik dari semua stakeholders, baik alumni, pengguna, dan para ahli. Dekan FMIPA IPB, Dr. Hj. Sri Nurdiati, M.Si., juga sempat diundang dalam dialog daring interaktif pada Jumat, 05/06/2020 lalu untuk ikut membari masukan dan mereview kurikulum tahun 2020 yang sudah dirumuskan.
Dalam arahannya, Dr. Saminanto, M.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan, menuturkan bahwa hasil dari review kurikulum tahun 2020 ini dijadikan momentum besar dalam pembentukan konsep penyelenggaraan pendidikan di lingkungan perguruan tinggi, khususnya di Fakuktas Sains dan Teknologi UIN Walisongo, dengan implementasi MBKM, yang memberikan hak kepada mahasiswa untuk bisa mengambil perkuliahan di luar prodi baik dalam kampus dan di luar kampus. Hal ini dilakukan juga bertujuan untuk mendekatkan mahasiswa dengan dunia kerja nyata, dengan meningkatkan skill melalui
penguatan pengenalan lapangan persekolah (PLP) atau kuliah praktik.
Segenap pimpinan program studi juga membahas kegiatan-kegiatan yang dapat bernilai SKS bagi mahasiswa, tentunya yang sesuai dengan capaian pembelajaran lulusan (CPL) di prodi. Kegiatan tersebut dapat berupa kegiatan pertukaran pelajar, magang atau praktik kerja di industri atau organisasi, asisten mengajar di satuan pendidikan, penelitian/riset, proyek kemanusiaan, kegiatan kewirausahaan, studi/proyek independen, membangan desa/kuliah kerja nyata tematik. Kegiatan-kegiatan belajar tersebut kemudian dimasukkan dalam susunan mata kuliah secara apik atau pengakuan kesetaraan SKS.
Dalam penutupan rapat, Dekan FST, Dr. H. Ismail, M.Ag. menuturkan FST akan terus berupaya untuk memberikan kesempatan lebih besar kepada mahasiswa agar mereka dapat mengembangkan diri secara optimal agar dapat bersaing secara nasional
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!